MERANGIN, JAMBIVIRAL.COM – Suasana tenang di kawasan kebun kopi Desa Koto Rami, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Jambi, mendadak berubah mencekam setelah warga digegerkan dengan penemuan jenazah seorang perempuan muda yang ternyata tewas akibat penganiayaan oleh suaminya sendiri.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Kamis siang, 7 Agustus 2025. Korban diketahui bernama Wena Liati (21), seorang pendatang asal Bengkulu Selatan.
Ia ditemukan sudah tak bernyawa dengan luka parah di bawah pondok tempat tinggalnya, yang berada di tengah kebun kopi. Pelaku tak lain adalah suaminya, Rezan Satriawan (21).
Berdasarkan keterangan warga sekitar, insiden bermula saat terdengar suara cekcok hebat dari arah pondok pasangan suami istri tersebut sekitar pukul 13.30 WIB.
Tak lama setelahnya, warga menemukan Wena dalam kondisi tergeletak tak bernyawa, dengan luka di bagian kepala yang diduga akibat hantaman benda tumpul.
Tak jauh dari jasad korban, Rezan ditemukan dalam keadaan sekarat dan tidak sadarkan diri. Ia segera dievakuasi ke Klinik Ona di Desa Persiapan Sungai Tebal.
Pihak medis menyebutkan bahwa Rezan diduga kuat mencoba bunuh diri usai membunuh istrinya. Ia meminum racun berwarna hijau, melukai dirinya dengan senjata tajam, dan bahkan memukul kepalanya sendiri menggunakan benda keras.
Setelah menjalani perawatan intensif, sekitar pukul 17.59 WIB, Rezan sadar dan akhirnya mengakui perbuatannya kepada polisi.Ia mengaku nekat menganiaya sang istri karena terlibat konflik rumah tangga, tanpa ada campur tangan pihak ketiga. Saat mengetahui sang istri tak bernyawa, ia mengaku panik dan berusaha mengakhiri hidupnya.
Penjabat Kepala Desa Koto Rami, Widiastuti, menjelaskan bahwa pasangan tersebut merupakan pendatang dari Bengkulu yang sudah tiga musim tinggal di wilayah itu untuk mengurus kebun kopi milik warga. Namun, mereka tidak pernah melapor atau mendaftarkan diri ke perangkat desa.
"Kami benar-benar tidak tahu mereka tinggal di situ. Baru tahu setelah kejadian ini terjadi," ungkap Widiastuti.
Evakuasi korban sempat terkendala karena lokasi kejadian berada di pedalaman kebun yang memerlukan waktu tempuh sekitar satu jam dari pusat desa.
Ditambah lagi, jaringan komunikasi di lokasi sangat minim, sehingga menyulitkan koordinasi dengan pihak berwenang.
Jenazah korban telah dibawa ke Puskesmas Pasar Masurai untuk proses visum, sementara Rezan dirujuk ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko dalam kondisi luka serius.
Saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Lembah Masurai bersama Polres Merangin tengah melakukan penyelidikan intensif.