Menariknya, kebiasaan mengunyah permen karet sudah ada sejak zaman kuno. Masyarakat di berbagai peradaban, seperti Mesir dan Yunani Kuno, menggunakan getah dari pohon tertentu untuk dikunyah demi menyegarkan napas dan membersihkan gigi.
Di bulan Ramadan, permen karet sering digunakan sebagai alternatif untuk menjaga kesegaran mulut setelah berbuka puasa. Namun, banyak ulama berpendapat bahwa mengunyah permen karet saat berpuasa bisa membatalkan puasa, terutama jika ada bagian dari permen karet yang tertelan.
Secara umum, menelan permen karet tidak berbahaya bagi tubuh dan tidak akan bertahan di perut selama bertahun-tahun seperti yang dikatakan dalam mitos. Namun, dalam konteks puasa Ramadan, menelan permen karet secara sengaja dapat membatalkan puasa, sehingga perlu berhati-hati saat mengunyahnya.
Sebagai tambahan, jika Anda ingin menjaga kesehatan pencernaan selama Ramadan, lebih baik menghindari mengunyah permen karet secara berlebihan dan menggantinya dengan makanan sehat yang baik untuk sistem pencernaan.
Semoga informasi ini membantu Anda dalam memahami fakta dan mitos seputar permen karet dengan lebih baik, terutama di bulan suci ini!