2. Kenali audiens apakah tamu adat, tokoh masyarakat, anak muda, atau peserta umum.
3. Tentukan momen kapan pantun akan dibacakan, apakah di awal, tengah, atau akhir acara.
4. Pastikan maksud pantun, seperti memperkenalkan diri, memberi pujian, membuka acara, atau menyampaikan terima kasih.
5. (Langkah kelima pada bahan materi tertutup ilustrasi), namun Hj. Hesti Haris menegaskan bahwa kreativitas dan ketepatan irama tetap menjadi kunci utama pantun yang menarik.