JAMBIVIRAL.COM – Misteri di balik kematian tragis Juwita, seorang jurnalis media online di Banjarbaru, akhirnya mulai menemui titik terang.
Setelah berbagai spekulasi dan dugaan yang beredar di masyarakat, aparat penegak hukum kini memastikan bahwa Juwita bukan meninggal secara wajar, melainkan menjadi korban pembunuhan.
Jasad Juwita ditemukan tergeletak di tepi jalan menuju kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Keberadaannya yang tak bernyawa pertama kali diketahui oleh warga sekitar, yang kemudian melaporkannya kepada pihak berwenang.
Sebelum insiden tragis tersebut terjadi, pihak keluarga mengungkapkan bahwa Juwita sempat memberi tahu akan pergi menuju kawasan Guntung Payung. Namun, setelah itu, komunikasi dengannya terputus tanpa kabar.
Setelah penyelidikan intensif yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan pihak terkait, akhirnya ditemukan kejanggalan yang mengarah pada fakta bahwa Juwita diduga dibunuh.
Pelakunya tidak lain adalah seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut dengan pangkat Kelasi Satu berinisial J. Keterlibatan pelaku dikonfirmasi langsung oleh Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap.
“Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seorang anggota Lanal Balikpapan berinisial J terhadap korban saudari Juwita.
Saat ini, penyelidikan terus kami lakukan untuk mengungkap seluruh fakta yang ada,” ungkap Mayor Laut Ronald Ganap dalam konferensi pers yang digelar di Balikpapan pada Rabu, 26 Maret 2025.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pelaku telah diamankan oleh pihak berwenang dan akan menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Pihaknya juga berjanji akan menangani kasus ini secara transparan dan memastikan keadilan bagi korban.
“Kami meminta masyarakat bersabar dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang beredar. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas,” tambahnya.
Kasus ini menambah daftar panjang tindak kekerasan yang menimpa jurnalis di Indonesia.
Organisasi jurnalis serta aktivis kebebasan pers pun mulai angkat suara, mendesak pihak berwenang untuk mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya.
Beberapa pihak bahkan meminta perlindungan lebih bagi jurnalis yang bekerja di lapangan, terutama dalam mengungkap isu-isu sensitif.
Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai motif di balik pembunuhan Juwita. Namun, publik berharap agar aparat dapat mengungkap latar belakang kasus ini secara menyeluruh dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.