METRONEWS

Resmi! Sidang Isbat Tetapkan Idul Fitri 2025 pada Senin 31 Maret, Cek Keputusannya Disini!

jambiviral |

Sabtu, 29 Mar 2025 20:17 Wib

Reporter : Adri

Editor : Adri

Kementerian Agama (Kemenag) resmi menggelar Sidang Isbat penentuan awal Syawal 1446 Hijriah pada Sabtu 29 Maret 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta. - ist

JAKARTA, JAMBIVIRAL.COM – Kementerian Agama (Kemenag) resmi menggelar Sidang Isbat penentuan awal Syawal 1446 Hijriah pada Sabtu 29 Maret 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta.

Sidang ini dihadiri oleh perwakilan organisasi masyarakat Islam, duta besar negara sahabat, serta jajaran pejabat Kemenag. Sebelum sidang utama berlangsung, digelar Seminar Sidang Isbat Syawal yang mengusung tema Antara Tradisi, Sains, dan Regulasi.

Dalam seminar tersebut, beberapa narasumber ahli turut memberikan pandangan mereka, di antaranya KH Julian Lukman dari PP Al Washliyah, KH Zufar Bawazir dari Al-Irsyad Al-Islamiyyah, H. Sriyatin Shodiq dari Muhammadiyah, serta H. Cecep Norwendaya dari Tim Hisab Rukyat Kemenag RI.

Dalam pemaparannya, Cecep Norwendaya mengungkapkan bahwa berdasarkan perhitungan astronomis, posisi hilal saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal awal Syawal tidak dapat teramati di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga:

Sambut Idulfitri 1446 H, PT Putra Kurnia Properti Dorong Kemajuan Ekonomi Jambi

“Berdasarkan data yang ada, di seluruh wilayah NKRI, posisi hilal pada 29 Ramadan 1446 H berada di bawah ufuk. Artinya, hilal mustahil untuk diamati,” ujar Cecep dalam seminar tersebut.

Menurut kriteria baru Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang ditetapkan pada 2021, hilal bisa dianggap terlihat jika memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Namun, pada 29 Maret 2025, posisi hilal di Indonesia berkisar antara -3° 15' 28" hingga -1° 04' 34", dengan sudut elongasi hanya 1° 36' 23" hingga 1° 12' 53". Dengan angka ini, syarat visibilitas hilal berdasarkan kriteria MABIMS tidak terpenuhi.

Dengan hasil hisab yang menunjukkan hilal masih berada di bawah ufuk, maka secara astronomis awal bulan Syawal diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Baca Juga:

Setelah Jalan Bareng Ariel NOAH, Wulan Guritno Blak-blakan Soal Keinginan Punya Suami Baru!

Hal ini selaras dengan perhitungan yang telah lebih dulu diumumkan oleh Muhammadiyah melalui metode hisab hakiki wujudul hilal yang digunakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.

Sidang Isbat Kemenag juga mempertimbangkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di 33 titik pengamatan di seluruh Indonesia. Karena hilal tidak terlihat, maka keputusan final yang diambil menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Keputusan ini berarti Hari Raya Idulfitri 1446 H akan dirayakan secara serentak oleh umat Islam di Indonesia, baik oleh pemerintah, Nahdlatul Ulama, maupun Muhammadiyah.

Keseragaman penetapan ini memberikan kepastian bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah serta menyambut hari kemenangan dengan kebersamaan.

Baca Juga:

Pelanggan PLN Wajib Baca! Tarif Listrik 2025 Tak Naik, Tapi Bisa Berubah Kapan Saja

Penetapan awal bulan hijriah di Indonesia dilakukan dengan mempertimbangkan dua metode utama, yakni hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit).

Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam, serta lembaga terkait untuk melakukan pengamatan hilal di berbagai lokasi strategis.

Prosesi Sidang Isbat ini juga menjadi momen penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil selaras dengan ketentuan ilmiah dan regulasi yang telah ditetapkan.

Share :

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER